Info/News

Selamat Datang Bekisah TV Info / Berita

Ritual Buang Jung Suku Anak Laut Suku Sawang Sadai Toboali Bangka Barat

 


Ritual Buang Jung: Tradisi Sedekah Laut Suku Sawang di Bangka Belitung


Di antara berbagai kekayaan budaya Nusantara, Ritual Buang Jung dari Suku Sawang di Bangka Belitung adalah salah satu tradisi unik yang masih lestari hingga kini. Ritual ini merupakan bentuk sedekah laut, sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut sekaligus doa untuk keselamatan para nelayan.


Suku Sawang dan Hubungannya dengan Laut


Suku Sawang dikenal sebagai suku anak laut, yang kehidupannya sangat bergantung pada hasil laut. Mereka tersebar di beberapa daerah di Kepulauan Bangka Belitung, terutama di Desa Kumbung dan Desa Tanjung Sangkar, Kecamatan Lepar Pongok, Bangka Selatan.


Laut bagi Suku Sawang bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga memiliki makna spiritual. Karena itu, mereka merasa perlu untuk memberikan persembahan kepada laut melalui Ritual Buang Jung, yang diadakan setiap tahun ketika terjadi perubahan alam, seperti angin kencang dan pasangnya air laut.


Prosesi Ritual Buang Jung


Pelaksanaan ritual ini penuh dengan simbolisme dan sakralitas. Sebelum ritual dimulai, masyarakat Sawang menyiapkan berbagai keperluan, seperti:


Persembahan hasil bumi (beras, gula, kopi, dan mie instan)


Makanan tradisional dan kue-kue khas


Perahu kecil (jung) dari kayu pohon jeruk antu, yang diambil dari Pulau Ibul—diyakini sebagai tempat leluhur pertama suku Sawang.



Pada hari pelaksanaan, masyarakat berkumpul di Pantai Kumbung Ujung Gusung, Bangka Selatan. Ritual diawali dengan doa bersama, dipimpin oleh Datuk, pemuka adat suku Sawang.


Setelah doa, acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni tradisional, seperti:


1. Tunjang Angin – pertunjukan unik di mana seorang lelaki Sawang berdiri di atas dua tiang kayu setinggi 5 meter sambil menari mengikuti alunan gendang.



2. Tari Gajah Manunggang – tarian yang melambangkan sukacita atas berkah laut, dengan gerakan mendayung yang khas.




Saat malam tiba, suasana menjadi semakin mistis dengan iringan musik tradisional dan asap dupa. Para penari yang berada dalam kondisi trance menambah kesakralan acara.


Puncak Ritual: Larung Sesaji dan Besimbur


Bagian inti dari ritual ini adalah melarungkan perahu kecil (jung) yang berisi sesaji ke laut. Proses ini dilakukan dengan penuh penghormatan dan doa, agar para nelayan selalu selamat dalam mencari nafkah di lautan.


Saat perahu kecil mulai terbawa arus hingga tak terlihat lagi, masyarakat pun kembali ke daratan. Namun, acara belum berakhir. Ada satu tradisi unik yang ditunggu-tunggu, yaitu Besimbur—ritual siram-siraman air laut sebagai tanda berkah.


Besimbur awalnya hanya berupa percikan air laut, tetapi kini berkembang menjadi pesta air, di mana semua orang bisa saling menyiram. Tidak ada yang bisa menghindar dari keseruan ini, termasuk para fotografer dan jurnalis yang hadir untuk mendokumentasikan acara.


Ritual yang Penuh Makna


Buang Jung bukan hanya sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga bentuk penghormatan Suku Sawang terhadap alam. Melalui ritual ini, mereka berharap laut tetap memberikan berkah, dan para nelayan selalu selamat saat melaut.


Bagi wisatawan dan pencinta budaya, menyaksikan ritual ini adalah pengalaman langka dan luar biasa. Selain menikmati pantai indah di Kumbung, pengunjung juga bisa merasakan langsung kebersamaan dan kekuatan spiritual dalam budaya Suku Sawang.


Setiap tahun, ritual ini selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Jika berkesempatan, jangan lewatkan untuk menyaksikan sendiri keunikan Ritual Buang Jung di Bangka Belitung!


Posting Komentar

0 Komentar