Info/News

Selamat Datang Bekisah TV Info / Berita

Sejarah Berdirinya Radio Ramama FM di Desa Kace Bangka

 

Sejarah Berdirinya Radio Ramama FM di Desa Kace Bangka

Sejarah Berdirinya Radio Damai FM menjadi Ramama FM di Desa Kace Bangka

Radio Ramama FM, yang kini dikenal sebagai salah satu stasiun radio yang terkemuka di Desa Kace, Kabupaten Bangka, memiliki sejarah yang panjang dan penuh perjuangan. Perjalanan Radio Ramama dimulai dari inisiatif dan semangat tinggi Deky Marcose, yang bertekad untuk memperkenalkan media penyiaran kepada masyarakat di daerah tersebut.

Awal Mula: Radio Damai FM

Segalanya berawal pada awal tahun 2003, saat Deky Marcose pertama kali memiliki ide untuk mendirikan sebuah radio yang bisa menghibur dan memberikan informasi kepada masyarakat.

Kenapa Deky ingin mendirikan Radio Siaran ?

Di Era Tahun 1997 ( Masih Bujangan ) Deky pernah bergabung menjadi salah satu Briker Radio Amatir ( 2 Meter Net ), dan awalnya masih memiliki HT ( Handy Talky ) merek IC2N itupun punya tetangga Bang Bayie.

Sampai tahun 1999 Deky Menikah dengan Wanita idaman orang Desa Kace dan tahun 2000, Deky sudah mulai bekerja di Satpam Pasar Pangkalpinang, akan tetapi niat ingin memiliki sendiri Perangkat HT begitu besar, sehingga gaji pertama yang hanya Rp.250.000,- bukannya di berikan ke sang istri malah di belikan Perangkat HT Merek IC2N ( 1 Cucu 2 Nona, hehe ) itu pun bekas punya teman, lalu belikan antena Ring O Lokal, dan mulainya punya stasiun Briker Baru dengan nama udara Bang EET, yang saat itu masih berlokasi di Kelurahan Melintang bersebelahan dengan Bang Bayie.

Singkat cerita, semakin hari semakin banyak kawan, yang kenal dari udara seperti Bung Iva Nino, Bung Edhan, Bung Ferry Dogol, Bung Uyak, Bung Emen, Bung Anyek dan lain sebangainya,sehingga akhirnya Deky alias EET mulai ikut Organisasi RAPI dan ORARI.

Dan sekitar tahun 2003, ternyata teman-teman tadi mulai membuat dan membangun Stasiun Radio baru yaitu Radio Boardcast (Radio Siaran), lalu Bung Uyak Cs, membuat Radio Pass FM, ada juga Radio Karba FM walau sebenarnya mereka ini juga pernah bergabung di Radio Pualam Kelurahan Melintang Pangkalpinang.

Dan dari situ Deky mulai mempunyai niat membangun Statiun Radio Broadcast, di bantu dengan kawan-kawan Radio Pass, Karba dan Radio Amanda, deky mulai belajar membuat Radio.

Sebelumnya, Deky telah bergabung dan belajar dengan beberapa radio di wilayah Bangka, termasuk Radio Prima, Radio Pass FM, Radio Kiss, Radio Jess FM, dan Radio Karba FM. dan Radio Amanda FM, Pengalamannya di dunia penyiaran semakin memperkuat niatnya untuk memulai sebuah radio sendiri.

Pada pertengahan tahun 2003, Bung Deky meminta bantuan kepada beberapa rekan di Radio Pass dan Radio Karba untuk merakit komponen pemancar radio. Pemancar Radio Damai FM pertama kali dirakit dengan daya 7 watt, yang memiliki jangkauan terbatas hanya sekitar 1,5 km persegi. 

Nama Radio Damai FM sendiri dicetuskan oleh Deky Marcose yang bermakna "Dangdut dan Malaysia," yang menjadi identitas awal radio ini, dengan lokasi siaran di Kelurahan Melintang, Pangkalpinang.

Perkembangan dan Dukungan Masyarakat

Tahun 2004 menjadi titik balik bagi Radio Damai FM, saat seorang donatur sekaligus manajer, Rizal (atau dikenal dengan sebutan Bang Bayie), bergabung dan memberikan dukungan lebih lanjut. Radio Damai mulai mendapatkan perhatian luas dari masyarakat Kota Pangkalpinang, dengan studio sendiri serta pemancar yang lebih kuat, yakni 80 watt dan antena setinggi 18 meter, yang membuat jangkauan radio semakin meluas hingga 18 km persegi.

Tak hanya itu, Radio Damai juga didukung penuh oleh Karang Taruna Kelurahan Melintang dengan dikeluarkannya surat izin radio dari Kelurahan yang disetujui oleh Camat Rangkui. Radio Damai FM semakin berkembang, dengan semakin banyak remaja yang tertarik untuk belajar menjadi penyiar. Masyarakat setempat juga mulai mengenal radio ini sebagai salah satu hiburan dan sumber informasi.

Namun, perjalanan Radio Damai FM tidak selamanya mulus. Pada tahun 2009, radio ini mengalami musibah besar, yaitu sambaran petir yang merusak perangkat penyiaran. Setelah kejadian tersebut, perangkat radio tidak diperbaiki, dan penggemar setia pun mulai berpindah ke radio lain.

Perubahan Lokasi dan Nama: Menuju Radio Ramama FM

Pada tanggal 2 Maret 2011, Deky Marcose memutuskan untuk memperbaiki kembali Radio Damai FM dan memindahkan pemancar ke Desa Kace, Kecamatan Mendo Barat. Pada tanggal 8 Maret 2012, Radio Damai mulai melakukan uji coba siaran di lokasi baru. Masyarakat Desa Kace mendukung penuh inisiatif ini, yang semakin mempererat hubungan antara radio dan penduduk setempat.

Pada bulan Agustus 2013, Deky Marcose ikut terlibat dalam panitia Agustusan di Dusun II Desa Kace. Selama acara lomba karaoke antar RT, Deky Marcose mengusulkan untuk menyiarkan acara tersebut langsung melalui radio agar seluruh warga Desa Kace bisa mendengarkan. Usul ini diterima dengan baik oleh panitia, dan akhirnya lomba karaoke disiarkan langsung melalui Radio Damai FM. Sambutan positif datang dari masyarakat, termasuk Kepala Desa Kace, Bapak Sarbani HS, yang berharap radio ini dapat berkembang lebih besar.

Setelah lomba karaoke selesai, Deky Marcose memutuskan untuk memasang pemancar Radio Damai di rumah pribadinya dan memutar musik tanpa iklan. Hal ini menarik perhatian beberapa pemuda Desa Kace, termasuk seorang pemuda bernama Iskandar, yang tertarik untuk mengelola radio tersebut. Iskandar menawarkan untuk menempatkan pemancar di bekas toko miliknya di pinggir jalan. Sejak saat itu, Radio Damai FM mulai melakukan siaran perdana di tempat tersebut, dan banyak pemuda Desa Kace yang tertarik untuk belajar siaran.

Namun, beberapa bulan setelah itu, perangkat siaran Radio Damai kembali rusak. Perangkat tersebut akhirnya dibawa kembali ke rumah Deky Marcose. Pada suatu ketika, seorang tokoh masyarakat Desa Kace, Sumardi alias Bang Jimmy, mendengar tentang Radio Damai dan menawarkan tempat untuk menempatkan pemancar di rumahnya di Jalan Air Tebet, Desa Kace. Bang Jimmy tidak hanya menyediakan tempat, tetapi juga membantu memperbaiki dan memberikan perangkat siaran yang baru serta mengurus perizinan radio.

Transformasi Menjadi Radio Ramama FM

Dengan bantuan Bang Jimmy, Radio Damai akhirnya bertransformasi menjadi Radio Maju Bersama, yang berbadan hukum PT dengan nama baru, Radio Ramama FM, yang mengudara di frekuensi 93,5 MHz. Nama Ramama dipilih setelah dikeluarkannya akta pendirian perusahaan yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI. Proses pengurusan izin yang panjang dan memakan waktu bertahun-tahun membuat perjalanan Radio Ramama menjadi penuh tantangan.

Namun, dengan tekad yang kuat dan kerja keras, akhirnya Radio Ramama mendapat izin resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KomInfo) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Meskipun studio awal Radio Ramama masih sederhana dengan dinding papan kayu, Bang Jimmy terus berusaha untuk meningkatkan kualitas radio. Setelah izin keluar, rumah pribadi Bang Jimmy diubah menjadi studio dan kantor radio, yang menjadi pusat operasi Radio Ramama hingga kini.

Nilai dan Filosofi di Balik Radio Ramama

Radio Ramama tidak hanya sekadar sebuah media penyiaran, tetapi juga menjadi simbol perjuangan dan kolaborasi masyarakat Desa Kace. Seperti yang dikatakan oleh pendirinya, Deky Marcose, "Menjadi bagian dari Radio Ramama harus sejiwa, sehati, dan satu rasa serta harus kompak." Radio ini mengajarkan bahwa tanpa komitmen, kerjasama, dan saling menghargai antara pengelola, radio tidak akan pernah bisa berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Rangkuman dan Pesan Penting

Sebagai kesimpulan, perjalanan panjang Radio Ramama FM mengajarkan kita untuk selalu menghargai perjuangan dan dedikasi pendiri serta semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan radio. Saling menghargai dan menghormati adalah kunci kesuksesan dalam setiap pekerjaan. Tanpa pendiri, Radio Ramama tidak akan pernah ada. Semoga cerita ini menginspirasi dan menjadi catatan penting bagi kita semua dalam memahami bagaimana sebuah radio bisa tumbuh dan berkembang berkat usaha keras dan kebersamaan.

#sejarahberdirinyaradioramamafmbangka #radioramamafmbangka

Posting Komentar

0 Komentar