 |
Hari itu saat usai melakukan kegiatan di tenda, ia dan teman-temannya mengunjungi rumah nenek Eva, seorang gadis yang diam-diam telah lama ia kagumi.
PART I
Di sebuah desa kecil dan terpencil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, yang berlokasi di kaki bukit Mang Layang Jatinangor Sumedang Jawa Barat.
Ada seorang pemuda bernama Herlan, ia merupakan Seorang ANGGOTA Tagana yang sedang melaksanakan kegiatan Jambore di Lapangan Jatinangor.
Herlan sendiri merupakan seorang Bujangan asal Kota Kurau Bangka Tengah.
Hari itu saat usai melakukan kegiatan di tenda, ia dan teman-temannya mengunjungi rumah nenek Eva, seorang gadis yang diam-diam telah lama ia kagumi.
Saat itu, sang nenek bertanya dengan nada penuh harapan,
"Nak Herlan mau bawa cucu nenek?"
Herlan tersenyum, menutupi kegugupannya. Ia menjawab dengan lirih, "Insyaallah nanti, Nek." Namun, dalam hatinya, ia merasa bimbang. "Aku tak ada duit buat bawa si Eva," batinnya.
Nenek Eva mengangguk pelan, lalu menambahkan,
"Iya, nanti kalau mau bawa cucu nenek, kasih tahu ya, Cuk."
Sambil tersipu malu, Herlan tersenyum. Ia lalu berpamitan, "Nek, kami pamit dulu ya. Masih ada kegiatan di tenda, nanti kami ke sini lagi."
"Iya, Cuk. Hati-hati di jalan. Kalau ke sini lagi, mau bawa Eva, silakan." Harapan terdengar jelas dalam suara sang nenek.
Mereka pun meninggalkan rumah itu. Dalam perjalanan, Herlan mengungkapkan kegelisahannya kepada seorang teman, "Aku dakde duit, Nek, bawak anak urang. Cemane?"
Temannya tertawa kecil dan menepuk bahu Herlan, "Tenang, Bai. Pak Aswin ade, kite sukong-sukong kalau kau memang nek kek Eva tu."
Namun, hingga kini, kisah itu masih menjadi misteri. Apakah Herlan benar-benar akan membawa Eva? Ataukah cinta mereka hanya akan menjadi kisah yang tertunda?
Ikuti terus cerita seru kami, hanya di BEKISAH TV!
0 Komentar